Saturday, June 03, 2006

Mengenal Hypnosis

Pengertian Hypnosis & Hipnotist

Banyak orang masih salah dalam mempersepsi kata hypnosis dan hipnotis, banyak juga yang salah dalam menggunakan kedua istilah tersebut. Persepsi dan penggunaan yang salah ini muncul tentunya dari pengalaman atau informasi yang didapat dari koran, majalah, acara TV yang menampilkan hypnosis, atau mungkin Anda sendiri pernah mengalami "kejahatan yang menyerupai hypnosis".
Kata hypnosis, menurut Kamus Encarta memiliki dua makna:
Suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan kepada orang, di mana mereka akan memberikan respons pada pertanyaan yang diajukan dan sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnotis.
Teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain untuk masuk ke dalam kondisi hipnosis.
Para pakar hypnosis juga memberikan definisi masing-masing untuk kata hypnosis. Beberapa definisi itu, antara lain:
hypnosis adalah suatu kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sangat tinggi, hypnosis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak, hypnosis adalah seni eksplorasi alam bawah sadar, hypnosis adalah kondisi kesadaran yang meningkat, hypnosis adalah suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh sugesti.
Kata hipnotis (english: hypnotist) seharusnya diartikan sebagai orang yang melakukan hypnosis atau juru hypnosis. Bukan untuk menyebut aktivitas hypnosis, seperti yang terjadi pada bahasa sehari-hari masyarakat indonesia.
Oke, mulai sekarang, karena Anda sudah faham dengan istilah hypnosis dan hipnotis, maka kita tidak lagi menggunakan kata "hipnotis" untuk menyebut "hypnosis" atau sebalikanya.
Sebenarnya hampir setiap hari kita mengalami kondisi yang menganut konsep dasar hypnosis, yaitu Anda bekerja dengan pikiran bawah sadar bukan dengan pikiran sadar. Namun kondisi tersebut tidak banyak bermanfaat bagi Anda karena kurangnya pengetahuan Anda akan keadaan tersebut.
Anda pasti pernah nonton film, bukan? Saat adegan film sedang seru-serunya Anda pasti merasa tubuh Anda menjadi tegang, napas berubah, dan jantung Anda berdebar lebih kencang. Mengapa? Bukankah Anda tahu bahwa apa yang sedang Anda tonton bukanlah suatu kejadian nyata? Pikiran sadar Anda tahu bahwa film itu bukan sesuatu yang nyata, namun pikiran saat itu, Anda sangat sadar dengan keberadaan diri Anda yang sedang menonton film. Semua sensasi atau perasaan yang Anda rasakan saat menonton film, misalnya perasaan sedih, gembira, kecewa, marah, jengkel, atau bahagia merupakan hasil kerja pikiran bawah sadar Anda. Saat itu Anda Sebenarnya berada dalam kondisi hypnosis.
Lalu, apakah Anda dikendalikan oleh film yang Anda tonton? Tentu tidak! Film itu tidak mengendalikan diri Anda tetapi mengarahkan pikiran Anda dengan alur ceritanya. Inilah yang sebenarnya dimaksud dengan keadaan hipnosis atau trance.
Contoh lain kondisi hypnosis dalam keseharian adalah ketika Anda mengemudi motor/mobil ke luar kota melalui jalan yang sepi. Ketika suasana hening karena tidak ada yang diajak berbincang, sering sekali terjadi Anda tidak sadar (tidak ingat) telah melewati puluhan kilo meter, dan tahu-tahu Anda sudah sampai di kota yang Anda tuju. Biasanya kejadian itu disertai dengan tidak direkamnya kejadian-kejadian oleh pikiran sadar yang menyebabkan orang merasa perjalanan keluar kota itu sangat cepat.
Kondisi hypnosis atau trance berbeda dengan tidur biasa. Orang dalam hypnosis tidak mengalami mimpi, bisa mendengar perintah yang dikatakan oleh hypnotist dan menindak-lanjuti perintah itu, sedangkan orang tidur tidak bisa mendengar apapun dan bermimpi.
Adakah kejahatan yang menggunakan hypnosis? Tidak, hypnosis yang dikembanhkan oleh para psikiater, psikolog dan pakar-pakar hypnosis non-akademik tidak ada hubungannya dengan kejahatan yang sering terjadi di masyarakat. Hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan. Saya tidak membela hypnosis, tapi memang begitulah keadaannya. Lalu, apa yang menimpa kawan kita yang uang dan perhiasannya habis diberikan kepada seseorang yang tidak dikenal dalam keadaan tidak sadar? Kejadian semacam itu adalah praktek GENDAM. (sihir)
Kenapa hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan? Karena semua proses hypnosis sebenarnya adalah self-hypnosis (meng-hypnosis diri sendiri). Bila subjek tidak ingin, tidak bersedia, tidak mengizinkan, atau tidak mau bekerja sama untuk di-hypnosis, subjek itu tidak dapat di-hypnosis. Jadi, sangat penting bagi seorang juru hypnosis untuk mendapat persetujuan dan kerja sama dari subjeknya. Peran juru hypnosis hanyalah menghantarkan subjek untuk masuk dalam kondisi trance dengan cara yang disebut induksi.
Anda yang kritis pasti berpikir, "Oh.. di TV seorang juru hypnosis mampu menghypnosis orang dijalanan dengan sangat mudah, bahkan yang tidak percaya sekalipun tetap bisa kena hypnosis" Bukankah mudah pula bila digunakan untuk kejahatan? Yang kita saksikan di TV adalah adegan-adegan yang sudah di-edit untuk kepentingan hiburan. Sebetulnya ada banyak hal (termasuk kegagalan dan proses pre-hypnosis yang panjang) yang tidak ditayangkan di layar TV.

3 comments:

Hipnoterapi Indonesia said...

Masyarakat lebih cenderung mengunakan kata Hipnotis .
Sepertihalnya HIPNOTIS SEMARANG

I.A.I. Hipnoterapi Hipnotis said...

Sangat bermanfaat artieklanya, jadi semakin tau tentang HIPNOTIS INDONESIA

I.A.I. Hipnoterapi Hipnotis said...

Mantab, sebenarnya tujuan utama pengunaan hipnosis sebagai pengobatan trauma dll

HIPNOTIS SEMARANG